Kamis, 09 September 2010

Menomboki Penawaran

Hai hai everybody.. Lama banget gak posting di blogspot. Lagi cinta-cintanya ma wordpress sih, makanya kamu gw anggurin. Mangap ya spot... *sounds like pispot, huh? Haha* Kali ini gw cuman mau copas cerita -a good story, actually- yang gw dapet dari buku A Cup of Chicken Soup for the Soul. Critanya cukup bikin gw berkaca-kaca. Hiks hiks. Judulnya Menomboki Penawaran. Here goes...

Menomboki Penawaran



Seorang anak lelaki datang ke lelang sepeda yang diselenggarakan di kantor polisi. Sepeda-sepeda yang dilelang adalah yang ditemukan di jalan dan tidak ada yang datang untuk mengakuinya sebagai pemilik.

Setiap kali juru lelang membuka penawaran baru, anak itu berkata, "Saya menawar satu dolar, Pak." Tetapi ada orang yang menawar lebih tinggi, sehingga akhirnya setiap sepeda yang dilelang jatuh ke tangan orang yang menawar dengan harga tertinggi. Dan setiap kali, anak itu selalu ikut menawar satu dolar. Ketika sepeda terakhir yang akan dilelang dibawa ke depan, anak itu berseru, "Saya menawar satu dolar, Pak." Penawaran naik terus dan akhirnya juru lelang mengetukkan palu pada tawaran harga sembilan dolar. Ia menunjuk ke arah anak lelaki itu yang duduk di barisan paling depan, sebagai isyarat bahwa anak itulah pemenangnya.

Kemudian juru lelang merogoh sakunya, mengambil uang sebanyak delapan dolar dan meletakkannya di atas meja. Anak itu maju, meletakkan satu dolarnya dalam bentuk recehan di samping delapan dolar tadi, mengambil sepeda barunya lalu berbalik hendak ke luar. Tiba-tiba diletakkannya sepeda, lalu berbalik dan lari mendatangi juru lelang. Dirangkulnya orang itu lalu ia menangis.

- Elder Featherstone -
Disumbangkan oleh Jack ZoBell


Jika kau menginginkan kebahagiaan...
Untuk sejam - tidurlah selama itu
Untuk sehari - pergilah memancing
Untuk sebulan - menikahlah
Untuk setahun - warisi harta
Untuk seumur hidup - tolonglah orang lain
(Peribahasa Cina)


*Dikutip dari buku A Cup of Chicken Soup for the Soul* :3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar